Di era digital yang semakin berkembang pesat seperti sekarang, tindak pidana perbankan juga semakin meningkat. Oleh karena itu, strategi pencegahan tindak pidana perbankan di era digital perlu dikembangkan untuk melindungi nasabah dan memastikan keamanan sistem perbankan.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengawasan Bank Indonesia, Heru Kristiyana, “Strategi pencegahan tindak pidana perbankan di era digital harus terus disempurnakan agar bisa mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih.” Hal ini menunjukkan pentingnya adanya upaya perlindungan terhadap data dan transaksi perbankan di dunia digital.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan meningkatkan keamanan dalam setiap transaksi perbankan online. Menurut ahli keamanan cyber, Ricky Setiadi, “Penting bagi bank untuk memastikan bahwa sistem keamanan mereka selalu terupdate dan mampu menghadapi serangan cyber yang semakin kompleks.”
Selain itu, melakukan edukasi kepada nasabah juga merupakan bagian dari strategi pencegahan tindak pidana perbankan di era digital. Menurut Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Royke Tumilaar, “Nasabah perlu diberikan pemahaman tentang cara mengamankan data pribadi dan melakukan transaksi secara aman di platform perbankan online.”
Tak hanya itu, kerja sama antar lembaga keuangan dan pihak berwenang juga sangat diperlukan dalam mencegah tindak pidana perbankan di era digital. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Keuangan dan Jasa Keuangan, Fauzi Ichsan, menegaskan bahwa “Kolaborasi antara bank, pemerintah, dan lembaga terkait adalah kunci utama dalam menjaga keamanan sistem perbankan di era digital.”
Dengan menerapkan strategi pencegahan tindak pidana perbankan di era digital secara komprehensif dan terpadu, diharapkan dapat menciptakan lingkungan perbankan yang aman dan terpercaya bagi seluruh pihak yang terlibat. Sehingga, keberadaan perbankan di dunia digital dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat secara luas.