Di era digital seperti sekarang ini, kejahatan cyber semakin marak terjadi dan menimbulkan kerugian yang besar bagi individu maupun perusahaan. Oleh karena itu, peran forensik digital dalam mencegah kejahatan cyber menjadi semakin penting.
Menurut Dr. M. Iqbal Firmansyah, seorang pakar forensik digital dari Universitas Indonesia, forensik digital merupakan metode untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan bukti elektronik yang sah dalam proses penyelidikan kejahatan cyber. Dengan adanya forensik digital, para penegak hukum dapat mengungkap pelaku kejahatan cyber dan mencegah terjadinya tindakan serupa di masa mendatang.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam forensik digital adalah keberlanjutan bukti elektronik. Menurut Brian Carrier, seorang ahli forensik digital, “Keberlanjutan bukti elektronik sangat penting dalam proses penyelidikan kejahatan cyber karena dapat memastikan integritas bukti yang digunakan dalam pengadilan.”
Dalam praktiknya, forensik digital melibatkan penggunaan berbagai teknologi dan alat untuk mengumpulkan bukti elektronik, seperti komputer, telepon genggam, dan perangkat penyimpanan data lainnya. Selain itu, para ahli forensik digital juga harus memiliki keahlian dalam menganalisis dan menginterpretasi bukti elektronik yang ditemukan.
Namun, meskipun forensik digital memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah kejahatan cyber, masih banyak kendala yang dihadapi dalam implementasinya. Salah satu kendala utama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya forensik digital dalam melindungi diri dari kejahatan cyber.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang forensik digital dan pentingnya perannya dalam mencegah kejahatan cyber. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan digital yang lebih aman dan terhindar dari ancaman kejahatan cyber.